Memperkenalkan Anak 20 Macam Alat Musik Tradisional dan Asal Daerahnya

 Memperkenalkan Anak 20 Macam Alat Musik Tradisional dan Asal Daerahnya - Sekolah Prestasi Global

Indonesia mendapat julukan oleh UNESCO sebagai negara superpower dalam bidang budaya. Ini karena Indonesia kaya akan ragam budaya. Salah satu warisan budaya Indonesia yang telah mendunia, bahkan beberapa di antaranya tercatat di UNESCO adalah alat musik tradisional.

Alat Musik Tradisional Indonesia dan Asal Daerahnya

Usut punya usut, dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, terdapat 69 alat musik tradisional yang tersebar di berbagai daerah. Namun, kali ini kami hanya akan memperkenalkan 20 macam alat musik tradisional dan asal daerahnya untuk anak Anda. Kenapa? Karena dari 20 macam alat musik tersebut, ada yang memang menjadi alat musik terkenal, jarang diketahui oleh anak-anak, bahkan hampir punah.

1. Sasando

Alat musik sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Sasando terbuat dari kayu, bambu, senar string, paku penyangga, dan daun lontar. Untuk bentuknya sendiri berupa tabung panjang yang mirip dengan biola, gitar, dan kecapi.

Di daerah asalnya, sasando sering kali digunakan untuk mengiringi tarian taebenu da foti dan memainkan lagu daerah. Walaupun memang susunan notasinya tidak beraturan, tetapi suara yang dihasilkan sungguh harmonis. Apalagi ada jenis sasando gong dan biola yang bisa memeriahkan suasana.

2. Aramba

Alat musik aramba berasal dari Pulau Nias. Aramba terbuat dari kuningan, tembaga, nikel, dan suasa (logam campuran tembaga dan emas). Bentuknya seperti gong kecil bundar dengan bagian tengahnya terdapat bulatan kecil.

Ada dua jenis aramba dengan fungsi yang berbeda. Aramba hoga dengan diameter 60-90 cm, umumnya untuk mengiringi acara keturunan bangasawan. Sementara, aramba fatao dengan diameter 40-50 cm, umumnya untuk mengiringi upacara perkawinan.

3. Kecapi

Alat Musik Tradisional Indonesia dan Asal Daerahnya - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by twenty20photos on Envato

Alat musik kecapi berasal dari daerah Jawa Barat. Untuk bentuknya berupa kotak kayu dengan bagian atas berjajar senar. Yang mana, kotak kayu sendiri berfungsi sebagai resonator suara.

Cara memainkan alat musik tradisional kecapi tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Walaupun dengan cara dipetik menggunakan alat atau tangan, tetapi perlu latihan khusus agar bisa menghasilkan alunan suara yang indah.

Dulu, kecapi menjadi alat musik utama dalam tembang Sunda. Namun sekarang, kecapi cukup familiar untuk mengiringi musik tradisional Sunda dan mengiringi lagu-lagu non Sunda, seperti dangdut, pop, dan lainnya.

4. Tehyan

Pernahkah Anda mendengar alat musik ‘tehyan’? Tehyan merupakan alat musik khas Betawi (Jakarta) loh.  Nama tehyan terdengar sedikit aneh, sebab menurut sejarah dulunya alat musik ini diperkenalkan oleh orang Tionghoa yang tinggal di Jakarta. Ini terjadi semasa pemerintahan Hindia Belanda.

Alat musik untuk mengiringi acara kesenian lenong betawi ondel-ondel atau gambang kromong ini memiliki ciri khas tersendiri. Pertama, terbuat dari kayu jati dengan bagian resonansinya terbuat dari batok kelapa. Kedua, cara memainkannya dengan digesek, layaknya biola.

5. Serangko

Alat musik daerah yang satu ini termasuk ke dalam warisan budaya Kerajaan Melayu Tua yang ada di Kerinci, Jambi. Terbuat dari tanduk kerbau hutan dengan ujung tanduknya dibuat rongga sampai pangkalnya.

Serangko ini cukup unik karena hanya ada satu nada. Sehingga, alat musik ini tidak bisa mengiringi tarian. Namun zaman dulu, serangko digunakan untuk memberi komando dan tanda peringatan kematian atau musibah.

6. Sarone

Asal sarone dari Kabupaten Bima Dompu, Nusa Tenggara Barat. Sarone terbuat dari daun lontar dan buluh (jenis bambu kecil). Bentuknya seperti tabung, namun pada bagian ujungnya berbentuk kerucut, ada enam lubang pada bagian atas, dan ada satu lubang pada bagian bawah.

Cara main sarone biasanya secara berkelompok atau dengan alat musik lain, seperti rebana ode dan rebana rea. Yang mana, untuk menghasilkan suara, sarone mengandalkan udara.

7. Talempong

Tidak hanya serunai, alat musik talempong juga berasal dari Sumatera Barat, loh. Alat musik yang bentuknya mirip dengan gamelan Jawa ini terbuat dari kuningan atau kayu dan batu.

Biasanya, orang Sumatera Barat menggunakan talempong untuk menyambut tamu istimewa, mengiringi tari pasambahan, tari piring dan tari gelombang.

8. Tifa

Satu alat musik tetapi berasal dari dua daerah. Ya, tifa memang alat musik yang berasal dari Papua dan Maluku. Umumnya, kaum adam suku Asmat sangat lihai memainkan tifa untuk mengiringi acara adat.

Meski begitu, tentu ada perbedaan antara tifa Papua dan Maluku. Tifa Papua memiliki pegangan pada bagian tengah dan bentuk lebih melengkung. Sementara tifa Maluku tidak memiliki pegangan pada bagian tengah dan bentuknya mirip tabung.

9. Angklung

Bagi masyarakat Indonesia, bisa jadi angklung termasuk alat musik tradisional yang paling terkenal. Namun, tahukah Anda meskipun angklung berasal dari Tanah Sunda, tetapi ada daerah lain yang juga memiliki angklung, seperti Angklung Gubrag, Angklung Banyuwangi, Angklung Bali, dan lainnya.

Angklung ini terbuat dari bilah bambu dengan susunan yang sangat rapi. Untuk menciptakan suara merdu nan harmonis, Anda perlu menggoyang-goyangkan masing-masing bilahnya dengan teknik khusus. Juga tidak bisa Anda mainkan sendiri, harus beramai-ramai.

10. Tambo

Alat musik tradisional yang berasal dari Aceh ini terbuat dari kulit sapi, batang iboh, dan rotan. Cara memainkan alat musik tambo seperti kentongan, yakni dengan cara dipukul menggunakan tongkat atau kayu.

Dulu, orang memainkan alat musik ini untuk mengumumkan waktu sholat dan memanggil warga berkumpul.

11. Sape

Alat musik sape merupakan alat musik yang berasal dari suku Dayak. Bentuknya memang mirip seperti kecapi Sunda. Tetapi, ada ciri khas yang membedakannya.

Sape terbuat dari kayu meranti atau kayu jenis lain yang memiliki daya tahan lama dan kuat.

Alat musik ini ada karena ketidaksengajaan yang terjadi pada seorang laki-laki yang tengah terdampar di sebuah pulau di tengah sungai. Karena mendengar suara air sungai, laki-laki tersebut seolah mendapat ilham untuk membuat alat musik ini.

Warga suku Dayak sering menggunakan sape untuk sarana hiburan. Selain itu juga bisa untuk menyalurkan perasaan seseorang yang sedang rindu, sedih, gembira, dan senang.

12. Kolintang

Alat musik kolintang berasal dari Sulawesi Utara, tepatnya Minahasa. Tidak hanya sebagai ikon alat musik daerah, kolintang juga sebagai pengiring tari, orkestra, lagu, hingga upacara adat.

Melihat sekilas gambar kolintang, bentuk kolintang mirip dengan gambang atau xylophone. Ini karena kolintang memang terdiri dari kayu-kayu yang tersusun rapi sesuai dengan panjangnya. Pemilihan kayunya pun tidak asal, melainkan menggunakan kayu telur, kayu kakinik, dan kayu bandaran.

13.  Krumpyung        

Berasal dari DIY, Krumpyung menjadi alat musik tradisional yang telah ada sejak zaman Majapahit. Krumpyung umumnya terdiri dari satu set perangkat yang terbuat dari bambu. Dari semua susunan bambu tersebut, akan menghasilkan nada pentatonik dan diatonik.

14. Ceng-ceng

Photo by Artem Beliaikin on Unsplash

Genceng atau ceng-ceng merupakan alat musik yang berasal dari Bali. Ceng-ceng terbuat dari tembaga dan kayu nangka, dengan tambahan enam buah logam bundar pada bagian bawah dan dua buah logam pada bagian atas.

Bentuk ceng-ceng sendiri terinspirasi dari tokoh cerita rakyat Bali, yaitu kura-kura bernama Bedawang. Untuk menimbulkan efek suara yang dinamis, Anda harus memainkan alat musik ini dengan cara memukul tembaga dari bawah ke atas.

15. Panting

Alat yang terbuat dari kulit zat pewarna, senar, dan kayu  ini tumbuh dan berkembang di daerah Tapin, Kalimantan Selatan.

Untuk membuat panting biasanya menggunakan kayu kambang, pulantan, halaban, dan jingah. Sementara pemilihan kulitnya dari kulit hewan hutan seperti rusa, kijang, bahkan hewan melata (biawak, ular sawa, ular puraca).

16. Kompang

Provinsi Lampung memiliki alat musik tradisional bernama kompang. Alat ini terbuat dari kulit kambing dan kayu.

Seiring perkembangan zaman, kompang sering berfungsi untuk mengiringi upacara adat, pernikahan, hingga penyambutan pejabat yang saat itu berkunjung ke Lampung.

Karena adanya kompang bersamaan dengan penyebaran agama Islam. Maka,cara memainkan kompang kerap kali dengan iringan lagu atau syair bernuansa Islami.

17. Puik-puik

Alat musik puik-puik berasal dari Sulawesi Selatan. Puik-puik terbuat dari kayu besi berbentuk kerucut mirip terompet. Pada bagian pangkal puik-puik terdapat pipa yang berfungsi sebagai penghasil suara.

18. Gamelan

Alat Musik Tradisional dan Asal Daerahnya - Sekolah Prestasi GlobalPhoto by Ruben Hutabarat on Unsplash

Bukan hanya Bali, tetapi Madura dan Lombok pun memiliki alat musik pukul bernama gamelan. Ini merupakan seperangkat instrumen yang biasanya dimainkan dengan beberapa alat musik, seperti gong dan gendang.

19. Gambus

Alat musik petik ini berasal dari Riau. Dalam khasanah musik Melayu, gambus ada dua jenis. Pertama gambus ‘ud. Kedua, gambus selodang.

Awalnya, gambus selodang untuk mengiringi tari Zapin. Namun sekarang alat musik gambus lebih sering untuk mengiringi acara-acara sosial dan hiburan.

20. Arbab

Alat musik Arbab berkembang di Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat. Dulu, instrumen arbab yang terdiri dari dua bagian, yaitu instrumen induk dan penggeseknya berfungsi untuk mengiringi acara hiburan rakyat. Namun sekarang, arbab sudah hampir punah.

Itulah 20 alat musik tradisional dan asalnya yang bisa Anda ajarkan kepada sang anak. Seperti yang Anda lihat, sejatinya masih banyak alat musik yang berkembang di berbagai daerah di Indonesia.

Sayangnya, kami menemukan informasi yang menjelaskan bahwa beberapa alat musik tersebut sudah hampir punah.

Sebagai orang tua yang cerdas dan bijak, tentu Anda pun tidak ingin bukan jika generasi penerus bangsa abai akan warisan budaya Indonesia, salah satunya adalah abai akan warisan alat musik tradisional Indonesia?

Sebab, tidak bisa dipungkiri, zaman sekarang sudah banyak alat musik modern yang bisa menggerus alat musik tradisional.

Semua alat musik tradisional yang ada di Indonesia ini pasti ada sejarahnya dan ingat kata Bung Karno “jas merah (jangan pernah melupakan sejarah)”. Anda bisa mengupayakan pendidikan terbaik untuk sang anak agar bisa selalu memahami sejarah Indonesia dan melestarikan setiap peninggalannya.

Sekolah Prestasi Global, Modern Islamic School menjadi sekolah favorit pilihan banyak orang tua.

Sebab, kurikulum yang kami ajarkan lengkap dan bisa membekali anak-anak Anda untuk mendapatkan materi dari berbagai aspek. Termasuk juga mengenai materi berbagai macam alat musik tradisional dan asal daerahnya.

Comments

Popular posts from this blog

Aspek Sosial Prasekolah

Berikut 7 Cara Menghilangkan Dengkuran Anak Saat Tidur

Sekolah Dasar Jakarta