17 Gerakan Bela Diri yang Harus Diketahui Setiap Anak
Perlukah anak belajar beladiri sejak kecil? Pertanyaan ini seringkali muncul pada benak orang tua bukan? Karate atau taekwondo untuk anak sebenarnya perlu Anda ajarkan sejak kecil.
Bukan untuk membuat anak menjadi jagoan tapi untuk membuat anak bisa melindungi dirinya sendiri.
Belajar beladiri seperti karate, taekwondo, dan pencak silat sejak dini sangat dianjurkan. Anak-anak lebih mudah belajar dan bisa melindungi dirinya sejak dini. Tidak hanya itu, beladiri juga merupakan olahraga yang menyehatkan untuk anak.
Belajar karate untuk anak tidak hanya menyehatkan tapi juga bisa memaksimalkan perkembangan otot anak.
Manfaat karate untuk anak memang sangat banyak, jadi apakah Anda masih ragu untuk mengikutkan anak les beladiri?
Bela Diri yang Cocok untuk Anak Usia Dini
Ada banyak jenis beladiri yang bisa anak pelajari seperti karate, taekwondo, dan pencak silat.
Taekwondo dan karate untuk anak usia dini memang sangat bagus. Namun ada seni beladiri tradisional yang bisa Anda ajarkan untuk anak yaitu pencak silat.
Belajar pencak silat tidak hanya melatih anak membela diri saja tapi juga mengajarkan anak tentang budaya asli Indonesia.
Gerakan pencak silat memang sangat banyak dan harus dilatih secara terus-menerus. Untuk anak usia dini cukup belajar gerakan dasarnya terlebih dahulu.
Gerakan dasar ini merupakan pondasi awal anak belajar beladiri. Apa saja gerakan dasarnya? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Gerakan Dasar Pencak Silat untuk Anak-Anak
Ada 10 gerakan dasar pencak silat yaitu:
1. Kuda-Kuda
Teknik dasar dari pencak silat adalah teknik kuda-kuda. Pada saat awal belajar pencak silat anak akan diajari sikap kuda-kuda.
Sikap kuda-kuda ini merupakan pondasi keseimbangan ketika anak melakukan gerakan beladiri. Pada saat akan melakukan gerakan bertahan atau menyerang sikap kuda-kuda harus kokoh.
Dengan kuda-kuda yang kokoh maka serangan akan lebih kuat dan ketika bertahan juga akan lebih kuat.
Dalam beladiri terdapat 6 jenis teknik kuda-kuda, yaitu: teknik kuda-kuda depan, tengah, belakang m, samping, silang, dan depan belakang.
Untuk anak usia dini bisa mempelajari 1 jenis teknik kuda-kuda terlebih dahulu.
2. Sikap Pasang
Teknik dasar kedua yang wajib dikuasai ketika belajar beladiri adalah teknik sikap pasang. Untuk menguasai sikap ini anak harus menguasai teknik kuda-kuda terlebih dahulu. Jika anak sudah menguasai teknik kuda-kuda dengan baik maka anak bisa mempelajari sikap pasang ini.
Gerakan sikap pasang sendiri adalah memadukan antara sikap kuda-kuda dengan gerakan yang sifatnya fleksibel. Fleksibel yang dimaksud adalah sesuai dengan kebutuhan, seperti menyerang atau bertahan.
3. Pola Langkah
Selanjutnya setelah bisa sikap pasang, teknik selanjutnya yang harus dikuasai adalah pola langkah. Pola langkah ini merupakan perubahan injakan kaki dari sudut satu ke sudut lainnya.
Gerakan beladiri pencak silat sebenarnya merupakan gabungan antara kuda-kuda dan gerakan langkah fleksibel. Dalam gerakan pencak silat disempurnakan dengan pemahaman arah yang benar.
Oleh karena itu pola langkah harus dikuasai agar bisa melakukan gerakan pencak silat yang benar. Pola langkah dalam pencak silat memang cukup banyak, anak harus mempelajarinya secara bertahap.
4. Teknik Arah
Dalam beladiri teknik yang harus dikuasai selanjutnya adalah teknik arah. Teknik ada mempunyai hubungan dengan arah serangan maupun posisi bertahan.
Di dalam pencak silat dikenal 8 penjuru arah mata angin. Ketika belajar beladiri ini anak harus mengenal penjuru arah angin ini untuk bisa menguasai teknik beladiri yang benar.
5. Tendangan
Dalam beladiri teknik tendangan merupakan salah satu teknik dasar yang harus anak kuasai. Teknik tendangan ini digunakan untuk menyerang lawan dan menjadi salah satu serangan jarak jauh yang cukup ampuh.
Dalam beladiri terdapat 3 jurus tendangan yaitu tendangan A, tendangan C, dan tendangan T.
- Tendangan A merupakan tendangan lurus ke depan langsung ke arah lawan.
- Tendangan C merupakan tendangan samping atau tendangan menyamping.
- Tendangan T merupakan tendangan yang menggunakan telapak kaki atau disebut juga dengan tendangan melingkar.
Ketiga jenis tendangan ini harus dikuasai, minimal anak-anak sudah bisa menguasai tendangan A atau tendangan lurus.
6. Pukulan
Teknik selanjutnya yang harus dikuasai dalam beladiri adalah teknik pukulan. Pukulan digunakan untuk menyerang ataupun bertahan. Gerakan pukulan ini harus anak kuasai ketika belajar beladiri.
Ada banyak teknik pukulan yang harus anak pelajari, namun dalam beladiri pencak silat ada 4 teknik pukulan dasar. Ke empat teknik pukulan dasar ini yaitu pukulan tegak, pukulan lurus, pukulan melingkar, dan pukulan bandul.
Biasanya yang sering digunakan adalah pukulan lurus dan melingkar. Sedangkan pukulan tegak dana bandul digunakan untuk bertahan.
7. Tangkisan
Teknik tangkisan merupakan teknik bertahan dalam beladiri. Tangkisan digunakan ketika menahan serangan lawan berupa tendangan maupun pukulan.
Anak-anak yang baru belajar beladiri perlu untuk mempelajari teknik ini. Tentu saja teknik ini dipelajari setelah teknik sebelumnya sudah terkuasai dengan baik.
Di dalam beladiri terutama beladiri pencak silat terdapat 4 jenis tangkisan. Teknik tangkisan tersebut adalah tangkisan luar, tangkisan dalam, tangkisan atas, dan tangkisan bawah.
8. Kuncian
Salah satu teknik yang harus anak kuasai agar bisa menang dalam pertandingan beladiri adalah teknik kuncian. Dalam beladiri tidak hanya menyerang dan bertahan saja tapi juga harus mengunci gerakan lawan.
Dengan menggunakan teknik kuncian ini lawan sudah tidak bisa bergerak lagi dan mudah untuk dikalahkan.
Untuk melakukan gerakan kuncian ini tidaklah mudah. Kuncian harus menyasar bagian tubuh yang vital dan tepat. Biasanya kuncian diarahkan ke bagian pergelangan tangan, dagu, dan leher.
9. Guntingan
Teknik guntingan sebenarnya tidak lagi masuk ke teknik dasar beladiri melainkan teknik lanjutan. Untuk mempelajari teknik guntingan ini anak Anda harus menguasai teknik dasar sebelumnya.
Jika anak sudah menguasai teknik dasar kuda-kuda, tendangan, dan kuncian maka anak bisa dengan mudah menguasai teknik ini.
Gerakan teknik guntingan adalah gerakan menendang dengan cara menjepit atau menggunting bagian tubuh lawan. Guntingan dilakukan untuk menjatuhkan lawan. Biasanya arah gerakan guntingan adalah kaki.
10. Sikap Berbaring
Teknik terakhir dalam beladiri adalah sikap berbaring. Sikap berbaring ini digunakan ketika sudah terpojok pada saat diserang lawan. Ada tiga jenis sikap berbaring yaitu sikap miring, sikap terlentang, dan sikap telungkup.
- Sikap Miring, berbaring dengan sikap miring ini dilakukan dengan cara satu kaki menekuk sampai mendekati dada. Sedangkan kaki satunya untuk menahan atau menopang badan.
Posisi salah satu tangan harus ada yang di permukaan lantai. Sedangkan tangan lainnya untuk menopang paha.
- Sikap Terlentang, cara melakukannya adalah tiduran dengan satu kaki menekuk dan kaki lainnya lurus. Posisi satu tangan ada di lantai dengan cara membengkokan siku dan tangan lainnya di dada.
- Sikap Telungkup, cara melakukannya adalah telungkup dengan kedua kaki lurus dan tangan menyentuh lantai. Tangan dibengkokkan hingga siku dengan kokoh.
Gerakan Dasar Beladiri yang Harus Anak Kuasai
Dari kesepuluh gerakan dasar ini apakah anak harus menguasai semuanya? Tentu saja tidak. Belajar beladiri haruslah bertahap sesuai dengan kemampuan dan usia.
Ada 7 teknik gerakan dasar beladiri yang minimal harus anak kuasai dan harus Anda ajarkan. Ke tujuh teknik gerakan dasar ini adalah:
1. Bagian yang Harus Dipukul
Teknik pertama yang harus Anda ajarkan ke anak adalah bagian yang harus dipukul. Sebenarnya pada saat melakukan beladiri semua bagian tubuh boleh saja dipukul. Namun setiap bagian tubuh mempunyai tingkat efektivitas yang berbeda-beda.
Bagian tubuh yang disarankan untuk dijadikan sebagai sasaran pukulan adalah lutut, kepala, dan selangkangan. Kepala merupakan bagian tubuh yang cukup efektif karena bisa menahan gerakan lawan.
Anda bisa mengajarkan pada anak bagian-bagian ini sebagai bagian sasaran tinju yang tepat pada saat membela diri.
2. Tinju yang Tepat
Tidak hanya sasaran tinjunya saja, pada saat melakukan gerakan beladiri kepalan tangan untuk meninju juga harus tepat.
Kepalan tangan untuk meninju yang tepat adalah ke empat jari menggenggam dengan rapat lalu ditutup dengan ibu jari pada bagian luarnya. Pastikan genggaman tangannya kuat sehingga bisa menghasilkan pukulan yang kuat.
Semakin kencang genggaman tangan maka pukulan yang dihasilkan juga semakin kuat. Tidak hanya itu, kuncian ibu jari pada keempat jari juga menjadi kunci mendapatkan pukulan yang kuat.
3. Posisi Kembali
Untuk anak-anak tidak hanya cukup diajari posisi menyerang dan bertahan saja. Anak juga harus diajari posisi kembali.
Posisi kembali ini bisa disebut dengan kembali ke awal atau kembali ke posisi ke kuda-kuda. Setelah menyerang anak harus kembali ke posisi semula dengan kuda-kuda yang kuat. Dengan kuda-kuda yang kuat anak akan terlihat tangguh sehingga penyerang takut dan lari.
4. Serangan Lurus
Teknik gerakan dasar yang harus Anda ajarkan pada anak untuk membela diri selanjutnya adalah serangan lurus. Secara naluriah ketika mendapatkan serangan anak akan memukul. Agar lawan bisa mudah dilumpuhkan maka pukulan anak harus benar dan terarah.
Salah satu serangan yang sangat efektif adalah serangan lurus. Serangan lurus ini adalah memukul lawan dengan telapak tangan terbuka. Target sasaran serang lurus ini ada pada bagian wajah dan leher.
5. Pukulan Berulang
Tidak cukup hanya melakukan serangan lurus saja. Untuk bertahan dan melawan anak juga perlu diajarkan untuk memukul secara berulang-ulang.
Pukulan yang berulang akan membuat lawan menjadi sulit untuk mengelak. Selain itu, dengan pukulan berulang lawan juga akan lebih cepat kalah.
Dalam melakukan pukulan berulang kecepatan dan kekuatan pukulan perlu Anda perhatikan.
6. Serangan Kaki
Tidak hanya memukul saja, untuk mengalahkan lawan juga bisa melakukan serangan kaki. Serangan kaki ini efektif untuk melawan orang yang mempunyai badan lebih besar.
Jenis serangan kaki tidak hanya menendang saja, jika anak belum bisa beladiri secara maksimal bisa Anda ajarkan untuk menginjak kaki lawan. Pijakan yang kuat pada kaki lawan bisa membuat lawan kesakitan dan memberi waktu anak untuk pergi.
7. Bahasa Tubuh Percaya Diri
Anak juga harus mempunyai bahasa tubuh percaya diri. Sikap percaya diri ini bisa menghindari anak dari sikap intimidasi. Sebagai orang tua Anda harus mengajari anak agar tampak percaya diri agar tidak diintimidasi oleh orang lain.
Gerakan dasar beladiri pencak silat, karate atau taekwondo untuk anak ini sangat mudah dipelajari. Anda bisa mulai mengajari anak beladiri sejak dini agar anak terbiasa dan senang dengan olahraga ini.
Comments
Post a Comment